Selangkah Kedepan Logistik Rantai Dingin Nasional



Source : https://arpionline.org/

Di satu area, bisa saja hanya menghasilkan produk hasil laut, tetapi mereka membutuhkan produk segar lainnya yang tidak tersedia. Terbukalah bisnis jasa penyimpanan dan pendistribusian produk-produk yang mudah busuk tersebut yang memerlukan control temperature. Penerapan sistem rantai dingin sebagai Solusi bagaimanan rantai pasok dan permintaan dapat seimbang sehingga fluktuasi harga produk pangan tersebut relatif stabil. Dan Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan, rantai dingin yang proper memainkan peranan penting di dalam ketahanan pangan nasionalnya.

Efisiensi pengadaan dan pengiriman produk pangan (pangan) akan terbentuk dalam 2 (dua) tipe (model) logistik rantai dinginnya, yaitu model B to B dan B to C (juga C to C). Kedua model ini memerlukan kolaborasi agar dapat terkelola dengan baik dan lebih efektif di dalam pelaksanaan (saling mendukung kemampuan-keahlian).

Beberapa pemain besar logistik rantai dingin, B to B, seperti Kiat Ananda CS, MGM Bosco, Kawanishi, Adib Cold Logistic, Tira Cipta Logistic, EksPendingin, Sinar Primera, dan lainnya terus berkembang. Jasa pengiriman (3rd party), seperti Paxel, Superkul, CoolJek, Tico Transport, dan lainnya juga bertambah.

Transformasi Globalisasi rantai dingin, tak bisa dihindari. Permintaan pasar yang menghendaki kecepatan pelayanan harus disikapi dengan melihat peluang bisnisnya. Model Fulfillment Center menjadi salah satu solusi yang proper, dimana rantai pasok diperpendek agar mudah dan cepat terkirim ke konsumen akhir. Fulfillment center dapat menyediakan stok produk tersebut ke titik-titik pasar potensial, sehingga layanan pengiriman lebih mudah dikontrol dengan biaya lebih efisien.

Kunjungan Board ARPI ke Anggota potensial, Cold Space, new fulfilment storage, di Srengseng, Jakarta Barat, telah menyiapkan peluang bisnis ini dengan pengadaan storage yang sangat baik. Glass door yang disediakan dengan 3 tipe suhu (frozen, chilled, dan air-cond) menjawab tantangan selangkah kedepan logistik rantai dingin.

Sementara itu, di industri manufaktur panel insulasi telah diterbitkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk Rigid Polyisocyanurate yang diproses secara continues line, Board ARPI Bersama Badan Standardisasi Nasional (BSN) Indonesia dan Lembaga Sertifikasi Profesional (LS Pro) telah pula mengunjungi proses pembuatannya ke Alpine Cool Utama, Royal Havilah, Starrpanel dan Alsun Suksesindo. Industri ini telah selangkah kedepan di dalam memproduksi produk yang berkualitas.

SNI lainnya yang diterbitkan terkait dengan logistik rantai dingin adalah: Sistem resi Gudang untuk Penyimpanan Dingin Produk Perikanan, Gudang dingin (Chilled temperature) sistem control atmosfir untuk produk hortikultura, dan persyaratan kualitas thermal reefer container.